Senin, 29 November 2010

PERAMALAN NILAI TUKAR




Beberapa keputusan MNC dipengaruhi oleh proyeksi nilai tukar. Manajer keuangan harus memahami bagaimana meramalkan nilai tukar sehingga mereka membuat keputusan yang memaksimalkan nilai MNC mereka.
Sebenarnya seluruh aktivitas operasi MNC dapat dipengaruhi oleh perubahan kurs Berikut adalah beberapa fungsi perusahaan yang memerlukan peramalan kurs :
  1. Keputusan untuk lindung nilai ( hedging decision )
  2. Keputusan pendanaan jangka pendek.
  3. Keputusan investasi jangka pendek.
  4. Keputusan anggaran modal
  5. Penilaian laba
  6. Keputusan pendanaan jangka panjang.

Teknik Peramalan
Terdapat berbagai metode peramalan kurs yang dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok besar :
  1. Peramalan teknis
  2. Peramalan fundamental
  3. Peramalan berbasis pasar
  4. Peramalan campuran

Peramalan Teknis
Peramalan teknis ( technical forecasting ) mencakup penggunaan data kurs hitoris untuk memprediksi nilai di masa depan.
Perusahaan cenderung menggunakan ramalan teknis secara terbatas karena peramalan ini hanya berlaku dalam jangka waktu dekat, yang tidak terlalu membantu dalam pembuatan kebijakan perusahaan.
Contoh
Kansas Co harus membayar 10 juta peso Meksiko untuk perlengkapan yang dibelinya dari Meksiko besok. Hari ini, peso terapresiasi 3 persen terhadap dolar. Kansas co dapat mengirim pembayaran hari ini sehingga terhindar dari dampak apresiasi tambahan esok hari. Berdasarkan analisis runtun waktu hitoris, Kansas telah menentukan bahwa jika terjadi apresiasi peso tehadap dolar sebesar lebih dari 1 persen, maka peso akan terdepresiasi sekitar 60 % persen pada hari berikutnya. Atau
                        et+1 = et x ( - 60 % ) ketika et > 1 %
Dengan menerapkan kecenderungan ini pada situasi sekarang di mana peso terapresiasi sebesar 3 persen hari ini, Kansas Co meramalkan bahwa perubahan kurs esok hari adalah sebesar
                         et+1 = et x ( - 60 % )
                                =  ( 3 % ) x ( - 60 % )
                               = - 1,8 %
Dengan mempertimbangkan ramalan bahwa peso akan terdepresiasi keesekoan harinya., Kansas memutuskan untuk mengirim pembayaran pada esok hari bukan hari ini.

Peramalan Fundamental
Peramalan fundamental ( fundamental forecasting ) dilakukan berdasarkan hubungan fundamental antara variabel – variable ekonomi dengan kurs. Perubahan pada kurs spot nilai tukar dipengaruhi oleh faktor – faktor berikut :
                        e = f ( ΔINF, ΔINT, ΔINC, ΔGC, ΔEXT )
Di mana
            e        =  presentase perubahan kurs spot
ΔINF = perubahan diffrensial antara tingkat inflasi AS dengan inflasi Negara  
             asing
            ΔINT = perubahan differensial antara tingkat suku bunga AS dengan
                            tingkat suku bunga Negara asing.       
            ΔINC = perubahan diffrensial antara tingkat pendapatan AS dengan
                tingkat pendapatan Negara asing.
          ΔGC  = perubahan pada pengendalian pemerintah
          ΔEXT= perubahan prediksi nilai tukar masa depan
Suatu peramalan dapat dibuat hanya berdasarkan penilaian subjektif mengenai pergerakan umum atas variabel – variabel ekonomi suatu Negara yang diperkirakan akan mempengaruhi kurs. Dari sudut pandang statistik, suatu ramalan akan dibuat berdasarkan dampak factor – factor yang terukur secara kuantitatif terhadap kurs.

Contoh
Untuk memperikarakan persentase perubahan ( tingkat apresiasi atau depreasiasi ) atas pound sterling inggris terhadap dolar AS pada kuartal berikutnya. Maka factor yang digunakan adalah ( 1 ) Inflasi di Amerika relative terhadap inflasi di Inggris, ( 2 ) Pertumbuhan pendapatan di Amerika Serikat relative terhadap pertumbuhan pendapatan di Inggris.
Persentase perubahan atas pound sterling terhadap dolar dapat diketahui dengan menggunakan analisis regresi. Data kuartalan inflasi dan tingkat pertumbuhan pendapatan baik di Inggris dan Amerika digabungkan. Variabel terikat ( dependen ) adalah presentase perubahan nilai pound  sterling Inggris per kuartal ( BP ). Variabel bebas ( independen ) dibentuk sebagai berikut :
  1. Persentase perubahan perbedaan inflasi ( tingkat inflasi AS dikurang tingkat inflasi Inggris ) kuartal sebelumnya, disebut INFt-1.       
  2. Persentase perubahan perbedaan pertumbuhan pendapatan ( pertumbuhan penadapatan AS dikurangi pertumbuhan pendapatan Inggris ) pada kuartal sebelumnya, atau disebut ICt-1

Persamaan regresi didefinisikan sebagai berikut :
                        BPt = b0 + b1 INF t-1 + b2INC t-1

Sebagai ilustrasi, asumsikan nilai bertikut :
b0           = 0, 02  
b1           = 0,8   
b2           = 1,0 
INF t-1                 = 4 %
INC t-1                 = 2 %
BPt   = b1 INF t-1 + b2INC t-1
             =            0,002 + 0,8 ( 4 % ) + 1 ( 2 % )
         =  0,2 % + 3,2 % + 2 %
         = 5,4 %

Jadi dengan mempertimbangkan angka tingkat inflasi dan pertumbuhan pendapatan terakhir, pounsterling seharusnya terapresiasi sebesar 5,4 persen pada kuartal berikutnya.


Peramalan Berbasis Pasar
Proses membuat peramalan dari indicator pasar, yang dikenal dengan peramalan berbasis pasar ( market based forecasting ), dikembangkan berdasarkan ( 1 ) kurs spot dan ( 2 ) kurs forward.  

Kegunaan Kurs Spot.
Kurs spot saat ini dapat digunakan sebagai taksiran atas kurs spot di masa depan. Untuk melihat mengapa kurs spot dapat digunakan dalam peramalan berbasis pasar, asumsikan bahwa poundsterling inggris diperkirakan akan mengalami apresiasi terhadap dolar dalam jangka wakyu dekat. Perkiraan ini akan mendorong spekulan untuk membeli poundstreling dengan menggunakan dolar AS saat ini untuk mengantisipasi apresiasi poundsterling dan pembelian ini dapat mendorong naik nilai poundsterling. Sebaliknya jika poundsterling diperkirakan akan mengalami depresiasi terhadap dolar, spekulan akan menjual poundsterling sekarang, dengan harapan dapat membeli poundsterling kembali dengan harga yang lebih murah setelah nilainya turun.tindakan tersebut dapat membuat depresiasi poundsterling langsung terjadi. Karenanya nilai poundsterling saat ini seharusnya mencerminkan perkiraan nilai poudsterling dalam jangka waktu dekat. Perusahaan dapat menggunakan kurs spot dalam peramalan, karena kurs ini mencerminkan perkiraan pasar atas kurs spot dalam jangka waktu dekat.



Kegunaan Kurs Forward
Kurs Forward untuk tanggal tertentu di masa depan biasanya digunakan sebagai perkiraan kurs spot di masa depan. Atau kurs forward berjangka 30 hari merupakan perkiraan kurs spot 30 hari mendatang, kurs forward berjangka 90 hari merupakan perkiraan kurs spot 90 hari mendatang, dan seterusnya. Kurs forward dihitung sebagai berikut :
                                    F = S ( 1 + p )
Di mana p mencerminkan premi forward. Karena p mencerminkan selisih kurs forward terhadap kurs spot, maka p dapat digunakan sebagai perkiraan persentase perubahan kurs
                                    E ( e ) = p   
                                              = ( F/S ) – 1

Contoh
Jika kurs forward dolar Australia  berjangka satu tahun adalah $ 0,63, sementara kurs spot adalah $ 0,60, maka perkiraan persentase perubahan dolar australia adalah :
                                    E ( e ) = p
                                                = ( F/S ) – 1
                                                = ( 0,63 / 0,60 ) -1
                                                = 0,05 atau 5 %



Peramalan Campuran
Karena tidak ada satupun teknik peramalan yang terbukti unggul secara konsisten dibandingkan teknik lain, beberapa MNC lebih suka menggunakan kombinasi teknik peramalan. Metode ini dinamakan peramalan campuran ( mixed forecasting ). Berbagai peramalan atas nilai mata uang tertentu dibuat berdasarkan beberapa teknik peramalan. Teknik yang digunakan diberikan bobot tertentu sehingga total bobot mencapai 100 persen, dengan teknik yang dianggap lebih andal diberikan bobot lebih besar. Nilai prediksi mata uang adalah rata – rata tertimbang dari peramalan yang gunakan.  








KESIMPULAN
  1. Perusahaan multinasional memerlukan peramalan kurs untuk mengambil keputusan mengenai lindung nilai utang piutang, pendanaan dan investasi jangka pendek, pengnggaran modal, dan pendanaan jangka panjang.
  2. Teknik peramalan yang paling umum digunakan dikelompokkan sebagai berikut  ( 1 ) peramalan teknis, ( 2 ) fundamental, ( 3 ) berbasis pasar, dan ( 4 ) campuran. Masing – masing metode memiliki keterbatasan, dan kualitas hasil ramalan beragam. Namun karena perbedaan kurs yang bervariasi tinggi, maka tidak mengherankan jika peramalan tidak selalu akurat.