Beberapa keputusan MNC dipengaruhi oleh proyeksi nilai tukar.
Manajer keuangan harus memahami bagaimana meramalkan nilai tukar sehingga
mereka membuat keputusan yang memaksimalkan nilai MNC mereka.
Sebenarnya seluruh aktivitas operasi MNC dapat dipengaruhi oleh
perubahan kurs Berikut adalah beberapa fungsi perusahaan yang memerlukan
peramalan kurs :
- Keputusan untuk lindung nilai ( hedging decision )
- Keputusan pendanaan jangka pendek.
- Keputusan investasi jangka pendek.
- Keputusan anggaran modal
- Penilaian laba
- Keputusan pendanaan jangka panjang.
Teknik Peramalan
Terdapat berbagai metode peramalan kurs yang dapat dikelompokkan
menjadi empat kelompok besar :
- Peramalan teknis
- Peramalan fundamental
- Peramalan berbasis pasar
- Peramalan campuran
Peramalan Teknis
Peramalan teknis ( technical forecasting ) mencakup penggunaan data
kurs hitoris untuk memprediksi nilai di masa depan.
Perusahaan cenderung menggunakan ramalan teknis secara terbatas
karena peramalan ini hanya berlaku dalam jangka waktu dekat, yang tidak terlalu
membantu dalam pembuatan kebijakan perusahaan.
Contoh
Kansas Co harus membayar 10 juta peso Meksiko untuk perlengkapan
yang dibelinya dari Meksiko besok. Hari ini, peso terapresiasi 3 persen
terhadap dolar. Kansas co dapat mengirim pembayaran hari ini sehingga terhindar
dari dampak apresiasi tambahan esok hari. Berdasarkan analisis runtun waktu
hitoris, Kansas telah menentukan bahwa jika terjadi apresiasi peso tehadap
dolar sebesar lebih dari 1 persen, maka peso akan terdepresiasi sekitar 60 %
persen pada hari berikutnya. Atau
et+1 = et x ( - 60 % )
ketika et
> 1 %
Dengan menerapkan kecenderungan ini pada situasi sekarang di mana
peso terapresiasi sebesar 3 persen hari ini, Kansas Co meramalkan bahwa
perubahan kurs esok hari adalah sebesar
et+1 = et x ( - 60 % )
=
( 3 % ) x ( - 60 % )
= - 1,8 %
Dengan mempertimbangkan ramalan bahwa peso akan terdepresiasi
keesekoan harinya., Kansas
memutuskan untuk mengirim pembayaran pada esok hari bukan hari ini.
Peramalan Fundamental
Peramalan fundamental ( fundamental forecasting ) dilakukan
berdasarkan hubungan fundamental antara variabel – variable ekonomi dengan kurs.
Perubahan pada kurs spot nilai tukar dipengaruhi oleh faktor – faktor berikut :
e = f ( ΔINF, ΔINT, ΔINC, ΔGC, ΔEXT )
Di mana
e = presentase perubahan
kurs spot
ΔINF = perubahan diffrensial
antara tingkat inflasi AS dengan inflasi Negara
asing
ΔINT =
perubahan differensial antara tingkat suku bunga AS
dengan
tingkat
suku bunga Negara asing.
ΔINC =
perubahan diffrensial antara tingkat pendapatan AS
dengan
tingkat
pendapatan Negara asing.
ΔGC = perubahan pada
pengendalian pemerintah
ΔEXT= perubahan prediksi nilai tukar masa depan
Suatu peramalan dapat dibuat hanya berdasarkan penilaian subjektif
mengenai pergerakan umum atas variabel – variabel ekonomi suatu Negara yang
diperkirakan akan mempengaruhi kurs. Dari sudut pandang statistik, suatu
ramalan akan dibuat berdasarkan dampak factor – factor yang terukur secara
kuantitatif terhadap kurs.
Contoh
Untuk memperikarakan persentase perubahan ( tingkat apresiasi atau
depreasiasi ) atas pound sterling inggris terhadap dolar AS pada kuartal
berikutnya. Maka factor yang digunakan adalah ( 1 ) Inflasi di Amerika relative
terhadap inflasi di Inggris, ( 2 ) Pertumbuhan pendapatan di Amerika Serikat
relative terhadap pertumbuhan pendapatan di Inggris.
Persentase perubahan atas pound sterling terhadap dolar dapat
diketahui dengan menggunakan analisis regresi. Data kuartalan inflasi dan
tingkat pertumbuhan pendapatan baik di Inggris dan Amerika digabungkan.
Variabel terikat ( dependen ) adalah presentase perubahan nilai pound sterling Inggris per kuartal ( BP ). Variabel
bebas ( independen ) dibentuk sebagai berikut :
- Persentase perubahan perbedaan inflasi ( tingkat inflasi AS dikurang tingkat inflasi Inggris ) kuartal sebelumnya, disebut INFt-1.
- Persentase perubahan perbedaan pertumbuhan pendapatan ( pertumbuhan penadapatan AS dikurangi pertumbuhan pendapatan Inggris ) pada kuartal sebelumnya, atau disebut ICt-1
Persamaan regresi
didefinisikan sebagai berikut :
BPt =
b0 + b1
INF t-1 + b2INC t-1
Sebagai ilustrasi,
asumsikan nilai bertikut :
b0 = 0, 02
b1 = 0,8
b2 = 1,0
INF t-1 = 4 %
INC t-1 = 2 %
BPt = b1 INF t-1 + b2INC
t-1
= 0,002 + 0,8 ( 4 %
) + 1 ( 2 % )
=
0,2 % + 3,2 % + 2 %
= 5,4 %
Jadi dengan mempertimbangkan angka tingkat inflasi dan pertumbuhan
pendapatan terakhir, pounsterling seharusnya terapresiasi sebesar 5,4 persen
pada kuartal berikutnya.
Peramalan Berbasis Pasar
Proses membuat peramalan dari indicator pasar, yang dikenal dengan
peramalan berbasis pasar ( market based forecasting ), dikembangkan berdasarkan
( 1 ) kurs spot dan ( 2 ) kurs forward.
Kegunaan Kurs
Spot.
Kurs spot saat ini dapat digunakan sebagai taksiran atas kurs spot
di masa depan. Untuk melihat mengapa kurs spot dapat digunakan dalam peramalan
berbasis pasar, asumsikan bahwa poundsterling inggris diperkirakan akan
mengalami apresiasi terhadap dolar dalam jangka wakyu dekat. Perkiraan ini akan
mendorong spekulan untuk membeli poundstreling dengan menggunakan dolar AS saat
ini untuk mengantisipasi apresiasi poundsterling dan pembelian ini dapat
mendorong naik nilai poundsterling. Sebaliknya jika poundsterling diperkirakan
akan mengalami depresiasi terhadap dolar, spekulan akan menjual poundsterling
sekarang, dengan harapan dapat membeli poundsterling kembali dengan harga yang
lebih murah setelah nilainya turun.tindakan tersebut dapat membuat depresiasi
poundsterling langsung terjadi. Karenanya nilai poundsterling saat ini
seharusnya mencerminkan perkiraan nilai poudsterling dalam jangka waktu dekat.
Perusahaan dapat menggunakan kurs spot dalam peramalan, karena kurs ini
mencerminkan perkiraan pasar atas kurs spot dalam jangka waktu dekat.
Kegunaan Kurs
Forward
Kurs Forward untuk tanggal tertentu di masa depan biasanya digunakan
sebagai perkiraan kurs spot di masa depan. Atau kurs forward berjangka 30 hari
merupakan perkiraan kurs spot 30 hari mendatang, kurs forward berjangka 90 hari
merupakan perkiraan kurs spot 90 hari mendatang, dan seterusnya. Kurs forward
dihitung sebagai berikut :
F = S ( 1 +
p )
Di mana p mencerminkan premi forward. Karena p mencerminkan selisih
kurs forward terhadap kurs spot, maka p dapat digunakan sebagai perkiraan
persentase perubahan kurs
E
( e ) = p
= ( F/S ) – 1
Contoh
Jika kurs forward dolar Australia berjangka satu tahun adalah $ 0,63, sementara
kurs spot adalah $ 0,60, maka perkiraan persentase perubahan dolar australia
adalah :
E ( e ) = p
=
( F/S ) – 1
=
( 0,63 / 0,60 ) -1
=
0,05 atau 5 %
Peramalan Campuran
Karena tidak ada satupun teknik peramalan yang terbukti unggul
secara konsisten dibandingkan teknik lain, beberapa MNC lebih suka menggunakan
kombinasi teknik peramalan. Metode ini dinamakan peramalan campuran ( mixed
forecasting ). Berbagai peramalan atas nilai mata uang tertentu dibuat
berdasarkan beberapa teknik peramalan. Teknik yang digunakan diberikan bobot
tertentu sehingga total bobot mencapai 100 persen, dengan teknik yang dianggap
lebih andal diberikan bobot lebih besar. Nilai prediksi mata uang adalah rata –
rata tertimbang dari peramalan yang gunakan.
KESIMPULAN
- Perusahaan multinasional memerlukan peramalan
kurs untuk mengambil keputusan mengenai lindung nilai utang piutang,
pendanaan dan investasi jangka pendek, pengnggaran modal, dan pendanaan
jangka panjang.
- Teknik peramalan yang paling umum digunakan
dikelompokkan sebagai berikut ( 1 )
peramalan teknis, ( 2 ) fundamental, ( 3 ) berbasis pasar, dan ( 4 )
campuran. Masing – masing metode memiliki keterbatasan, dan kualitas hasil
ramalan beragam. Namun karena perbedaan kurs yang bervariasi tinggi, maka
tidak mengherankan jika peramalan tidak selalu akurat.